Ini Dampak Judi Online Menurut Psikolog

Dampak Judi Online

Judi online semakin marak di era digital ini, membawa berbagai dampak negatif terhadap kesehatan mental, fisik, emosi, sosial, dan finansial.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., menyoroti betapa pentingnya perhatian terhadap masalah ini dan mencari solusi yang tepat.

Novi, sebagaimana dilansir dari Antara, menjelaskan bahwa salah satu risiko terbesar dari judi online adalah dampaknya terhadap kesehatan mental.

“Judi online berdampak pada kesehatan mental karena berpotensi pada gangguan mental seperti kecemasan, depresi, tidak berdaya bahkan keinginan bunuh diri,” kata Novi di Jakarta, Kamis (20/06/2024).

Selain kesehatan mental, judi online juga berdampak pada kesehatan fisik. Pelaku judi online sering kali mengalami kelelahan kronis karena kurang tidur dan stres berlebihan.

Secara emosional, mereka cenderung menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung, yang dapat memperburuk hubungan interpersonal dengan orang-orang terdekat.

Kesehatan sosial juga tidak luput dari dampak negatif judi online. Individu yang kecanduan judi online cenderung menarik diri dari pergaulan dan interaksi sosial.

Mereka menjadi lebih tertutup dan kurang berpartisipasi dalam aktivitas sosial, yang pada akhirnya mengisolasi mereka dari lingkungan sekitar.

Salah satu dampak paling nyata dari judi online adalah masalah finansial. Kecanduan judi online sering kali mengakibatkan penumpukan hutang yang besar.

“Dalam beberapa kasus, pelaku judi online bahkan sering melibatkan orang dekat sebagai penjamin hutangnya tanpa seizin kerabat atau keluarga,” ujar Novi.

Kebiasaan berbohong untuk menutupi hutang juga sering terjadi, menambah ketegangan dalam hubungan interpersonal.

“Sering berbohong lantaran punya banyak hutang atau pinjaman. Mereka juga lebih rentan punya masalah dengan orang-orang terdekat, sehingga menjadi sensitif terhadap konflik,” tambah Novi.

Solusi dan Dukungan

Untuk mengatasi masalah kecanduan judi online, Novi menekankan pentingnya dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat sebagai bagian dari sistem pendukung (support system).

Kesadaran diri untuk mau berinteraksi atau berdialog guna mencari akar permasalahan dan cara menghadapinya sangat penting.

“Jika judi online dilatarbelakangi motif ekonomi, maka segera cari solusi bersama mengatasi masalahnya. Tetapi jika masalah hal itu terkait dengan kesenangan, maka perlu membatasi akses serta mengalihkan dengan kegiatan lain yang lebih produktif dan bermakna seperti ibadah atau meditasi,” jelas Novi.

Bergabung dengan komunitas kegiatan positif atau kelompok belajar juga bisa menjadi solusi yang efektif.

“Jika segala upaya sudah dilakukan tapi tidak optimal, maka bisa minta bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu,” katanya.

Dengan adanya dukungan yang tepat dan langkah-langkah yang sistematis, harapannya individu yang kecanduan judi online dapat membangun kebermaknaan diri dan memperoleh kebahagiaan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *