Ngatemi Alwi Haji di Usia 99 Tahun, Ini Tipsnya Agar Tetap Sehat

Ngatemi Alwi adalah contoh nyata bahwa dengan pola hidup sehat, semangat yang tinggi, dan doa, segala sesuatu akan dapat dicapai, bahkan di usia yang hampir satu abad.

Pada usia 99 tahun, Ngatemi Alwi berhasil mencatatkan sejarah sebagai jemaah haji tertua se-Jawa Tengah. Wanita asal Kabupaten Jepara ini berbagi rahasia menjaga kesehatannya hingga bisa menunaikan ibadah haji dengan penuh semangat dan tanpa keluhan.

Ngatemi yang lahir pada 1 Juli 1925, terlihat bugar dan antusias saat diwawancarai di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.

Ia mengungkapkan rahasia panjang umur dan kesehatannya yang ternyata sangat sederhana namun konsisten dilakukan.

“Resepnya suka menginang, tidak makan goreng-gorengan, suka makan sayur, makan ketela pisang,” jelasnya pada Jumat (31/05/2024) sebagaimana dikutip dari kemenag.go.id.

Tidak hanya menjaga pola makan, Ngatemi juga rutin melakukan olahraga ringan seperti jalan-jalan dan senam untuk menjaga kebugarannya.

“Untuk mempersiapkan haji, saya olahraga, jalan-jalan, senam. Saya senang sekali bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini,” ujarnya sambil memperagakan gerakan senam.

Ngatemi berangkat ke tanah suci bersama putrinya, Mariyatun, yang mengungkapkan bahwa ibunya tetap aktif dalam keseharian dan jarang sekali sakit.

“Beliau masih jalan-jalan, tidak pakai kursi roda dan biasa nyapu di rumah. Sakit juga jarang. Beliau itu luar biasa,” kata Mariyatun.

Selain itu, kebiasaan menyirih atau menginang yang dilakukan Ngatemi sejak muda juga turut berperan dalam menjaga kesehatannya.

“Sudah sejak muda Ibu suka nginang. Di rumah, nanam sendiri. Ini saja bawa daun sirih untuk dibawa haji,” ujar Mariyatun sambil menunjukkan sebungkus plastik berisi daun sirih.

Petugas Tenaga Kesehatan Haji Kloter 73 Embarkasi Solo, dr. Laili Handayani, mengonfirmasi bahwa kondisi kesehatan Ngatemi baik dan layak untuk menunaikan ibadah haji.

“Kalau dari hasil pemeriksaannya, alhamdulillah, Mbah Ngatemi ini dalam kondisi yang sehat saat ini, tidak ada keluhan apapun, gulanya juga normal. Alhamdulillah, beliau istita’ah untuk menjalankan ibadah haji,” jelas Laili.

Meskipun dalam kondisi sehat, Laili menjelaskan bahwa Ngatemi tetap diberikan fasilitas kursi roda untuk mempermudah pelaksanaan ibadah haji.

“Beliau menggunakan pendampingan dengan kursi roda. Menggunakan alat kursi roda untuk mempermudah pelaksanaan ibadah haji. Juga ada anaknya yang mendampingi beliau pada saat pelaksanaan ibadah,” tambah Laili.

Bagi jemaah berisiko tinggi dan lansia seperti Ngatemi, pemantauan kesehatan rutin dilakukan. Petugas kesehatan selalu siap memberikan tanda dan visitasi agar kesehatan para jemaah tetap terjaga selama menjalankan ibadah di tanah suci.

Semangat dan keteguhan Ngatemi Alwi menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan pola hidup sehat dan semangat yang tinggi, usia bukanlah halangan untuk meraih mimpi, bahkan untuk menunaikan ibadah haji di usia hampir seabad.

Mariyatun berharap ibunya diberikan kelancaran dan kesehatan untuk menunaikan ibadah haji dan pulang menjadi haji yang mabrur.

“Ibu tidak pernah absen salat. Tanpa diingatkan, beliau selalu menunaikan salat lima waktu,” tuturnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *