Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Prof. Laode Masihu Kamaluddin mengungkapkan bahwa digitalisasi membuka peluang kerja yang semakin luas.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Jendela Negeri dengan tema Peluang Kerja Memanfaatkan Platform Digital yang disiarkan oleh TVRI pada Selasa (30/04/2024).
Prof. Laode pertama-tama menyoroti fenomena yang sedang marak, yaitu generasi Z yang berlomba-lomba menjadi konten kreator melalui platform-platform digital seperti Youtube, Website, Instagram, dan lainnya.
Menurut Prof. Laode, hal ini merupakan langkah yang paling sederhana namun memberikan peluang besar bagi mereka yang kreatif dan inovatif.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga menjadi pendorong besar dalam memunculkan bisnis digital dan e-commerce. Prof. Laode mengungkapkan bahwa banyak orang yang sekarang mulai menjalankan bisnis mereka melalui platform e-commerce, bahkan dari rumah sendiri.
“Orang sekarang mulai menggunakan e-commerce untuk jualan. Gara-gara Covid-19 kita kemudian pesan secara online dan akhirnya sekarang menjadi kebiasaan,” kata Prof. Laode.
Namun, dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, Prof. Laode juga mengingatkan bahwa peran manusia mulai tergeser oleh mesin. Hal-hal yang sifatnya rutin akan semakin digantikan oleh teknologi. Hal yang demikian juga akan terjadi pada industri media, seperti lahirnya podcast.
“Era digital ini membawa perubahan pada cara berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku,” jelas Prof. Laode.
Prof. laode kemudian menekankan pentingnya memiliki mimpi dan passion. Mimpi penting untuk melahirkan ide dan kreativitas. Dari mimpi ini, anak-anak muda dituntut untuk mengubahnya menjadi passion.
Bagi generasi muda, terutama yang memulai dari nol, passion menjadi kunci utama dalam menghadapi dinamika kerja di era digital.
Di samping itu, GIG Economy juga menjadi tren yang berkembang pesat, di mana orang bekerja secara bebas dan membangun keahlian berdasarkan mimpi mereka. “Money follow the idea,” ujar Prof. Laode.
Prof. Laode juga menyoroti pentingnya berkomunitas dan berbagi mimpi, yang dapat mendorong terwujudnya ide-ide besar seperti yang terjadi dalam fenomena drama Korea yang mendunia atau kesuksesan pemain bola dari Amerika Latin.
Lebih lanjut, Prof. Laode mengingatkan pentingnya memahami tren teknologi masa depan. Saat ini eranya Artificial Intelligence, Big Data, dan Block Chain.
Skill-skill seperti website development, animasi, video editing, dan streaming juga menjadi sangat penting untuk dikuasai agar dapat bersaing di pasar global yang lebih luas.
“Jadi jangan takut untuk tidak memiliki pekerjaan. Pekerjaan itu itu di-create, pasarnya luas, tidak hanya 300 juta penduduk Indonesia, tetapi 8 milyar penduduk dunia,” tambah Prof. Laode. (*)